LPMP Bali Gelar Untuk Meningkatkan Pendidikan di Buleleng
Berita pendidikan, remaja, sekolahLPMP Bali menyelenggarakan Program Forum FPK Sekolah Penggerak Kabupaten Buleleng pada Selasa (23/11) di hotel Lovina, Desa Kalibukbuk, Buleleng.
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memfasilitasi pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Buleleng.
Diskusi media adalah sebagai sarana untuk mencapai mutual penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan pemangku kepentingan masing-masing satuan pendidikan, termasuk mengkaji ulang kemajuan pendidikan, menetapkan kembali rencana dan berkomitmen terhadap mutual pendidikan.
FPK terdiri dari praktikum yang dilakukan di sekolah penggerak dan diskusi yang bertujuan untuk mengembangkan strategi yang akan meningkatkan kualitas siswa dan guru serta cara memperbaiki lingkungan sekolah secara keseluruhan.
Menurut I Made Alit Dwitama, LPMP Provinsi Bali berharap dengan bantuan inisiatif ini, sekolah penggerak menjadi sekolah yang sehat. LPMP Bali bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk memperkuat SDM di sekolah penggerak, sehingga menghasilkan sekolah & siswa yang sukses.
Buleleng sendiri ada 22 sekolah penggerak. Tidak ada persyaratan khusus beri sekolah untuk membangun pendidikan bermutu bagi siswa. Kepala Sekolah mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk membangun kurikulum yang berkualitas bagi siswanya. Sekolah menjalani evaluasi setiap tahun untuk menjaga fasilitas dalam kondisi baik.
Di sekolah penggerak, banyak tekanan dari para guru, makanya kami akan dorong agar SDM-nya ditingkatkan, agar siswa bisa sukses,” kata Alit Dwitama. Lebih lanjut, Nyoman Sutama mengumumkan Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Buleleng yang dua di antaranya adalah TK, 13 SD, 3 SMP, dan 4 SMA. Untuk itu Sutama pun menekankan pentingnya menyelesaikan Program Sekolah Penggerak Buleleng. “Harapannya agar 22 penggerak yang ada bisa menjadi pelopor sekolah lain unji sekolah penggerak selanjutnya,” kata Sutama. Ketua Ahli Sekolah Penggerak, Ketut Toya Sumartha, melaporkan bahwa tugas utama Ahli Pelatih Ahli adalah melakukan pendampingan dan juga mentransformasikan program Ahli Sekolah Penggerak, khususnya untuk generasi baru. Paradigma pembelajaran untuk membantu menjaga kesatuan profil pembelajar Pancasila. Toya Sumartha mengatakan, pihaknya menghubungi Satuan Pendidikan untuk membicarakan situasi terkini Kepala Sekolah untuk membahas apa yang perlu diubah.